Semoga Hari ini pikiran kita lebih terbuka bagi jalan baru yang terang menuju keberhasilan kita. Aamiin (Dede Usman)

BANGSA INDONESIA ADALAH GORILA

Kata Charles Darwin : BANGSA INDONESIA ADALAH GORILA

KALAU penulis buku The Descent of Man (turunya Manusia) itu orang Indonesia, tentunya mengerti betul apa yang di sebut "orang". Kita akan berpendapat bahwa kata "orang" pada buku itu kemungkinan besar kesalahan penulis tidak menterjemahkan kedalam buku yang ditulisnya. Tetapi Charles Darwin bukan orang Indonesia, sehingga mustahil dia lupa
menterjemahkan kata tersebut, mengingat bahasa sehari-hari yang dia pakai adalah bahasa Inggris, dan "orang" adalah kata asing baginya. Dengan demikian jelaslah, memang Darwin sengaja memasukan istilah tersebut kedalam bukunya, untuk menekankan teori evolusinya.

Tetapi kita juga tidak dapat menyalahkan sepenuhnya kepada Darwin. Sebab para orang tua kita juga yang menggunakan istilah "orang utan" untuk simpanse. Dan nampaknya Darwin terkesan atas "keluguan" bangsa Indonesia, yang secara sadar "mengakui" dirinya sebagai keturunan kera. Barangkali Darwin berpikir, mustahil manusia (orang kota) mau mengaku bersanak dengan kera (orang utan), kalu tidak ada sejarah evolusinya dimasa silam yang jauh. Dari kesimpulan ini, dan didukung hasil penelitiannya terhadap spesies-spesies yang memiliki kemiripan, Darwin merasa memperoleh bukti kuat yang mendukung teorinya. Karena itulah dia sengaja menggunakan kata "orang" untuk memperkuat kebenaran teori evolusinya.

Agar lebih jelas, kita kutip kembali kata-kata Charles Darwin dalam buku The Descent of Man itu yang ditulis tahun 1871 :
" No one, I presume, doubts that the large proportion which the size of man's brain bears to his body, compared to the same proportion in the gorilla or orang, is closely conected with his mental powers." 

penulis sengaja menebalkan kata "gorila or orang", karena memang itulah yang kita komentari tadi, dengan terjemahn sebagai berikut :
"Saya kira tidak seorangpun yang meragukan bahwa ukuran otak manusia yang menunjang tubuhnya, dibandingkan dengan bagian yang sama pada gorila atau orang, berhubungan erat dengan kekuatan mentalnya."

Pada terjemahannya, kata "gorilla atau orang" dapat berarti "baik "gorila atau orang" seperti hanya sebuah persamaan jenis pemilikan ukuran besar otak dan tubuh yang kebetulan. Persamaan yang kebetulan itu akan diartikan sama jika menggunakan kata "gorilla or man". tetapi penunjukan itu akan langsung berupa sebutan "gorilla atau man", yang bagi orang berbahasa Inggris akan mengandung arti "gorilla adalah orang".

Dengan kata lain Darwin telah memberi penilaian bahwa apa yang disebut orang adalah gorilla. Dan karena istilah "orang" hanya dipergunakan oleh bangsa Indonesia (dan mungkin bahasa Malaysia) adalah gorilla. Diluar kedua bangsa itu tentu saja bukan gorila, karena mereka tidak menyebut dirinya "orang". Boleh coba renungkan kembali lebih seksama.

Darwin menyatakan bahwa perbedaan antara manusia dengan orang atau gorila adalah berkenaan dengan mentalnya. dari sini jelas bahwa Darwin menilai bangsa Indonesia sebagai bangsa primitif yang entalnya sama dengan gorila atau kera, yaitu licik, serakah, dengki, dan tidak beradab. Ini dipahami, karena pada abad 19 bangsa kita adalah bangsa terjajah yang bodoh dan terbelakang, tidak lebih dari hewan, sehingga memperkuat teori evolusinya.

Tuduhan Darwin hanya dapat kita buktikan kesalahnya, jika kita membuka etos diri, dan berfikir rasional sebagai mahluk beradab.

Dede Usman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda