Sudah lebih dari
satu dekade sejak digulirkannya reformasi di negeri in. Pergantian presiden dari BJ Habibie hingga
SBY juga telah dilakukan hingga pada dua pemilihan umum terakhir masyarakat
Indonesia bisa memilih pemimpin mereka secara langsung. Berbagai perubahan
dalam perbaikan demokrasi berlangsung di negeri ini, dibentuknya KPK sebagai
lembaga pemberantasan korupsi yang terlah terbukti kuat dan mampu menjadi
ancaman bagi para koruptor, adanya mahkamah konstitusi yang menjamin
keberjalanan perundangan di Indonesia, hingga munculnya kubu oposisi yang
membuat demokrasi di Indonesia semakin hidup.
Atmosfer politik
terbuka dan hidup seperti inilah yang di inginkan oleh para pendahulu kita di
kemahasiswaan terhadap kondisi Indonesia. Apa yang dirasakan oleh Indonesia
kini adalah sebuah mimpi dari masyarakat 15 tahun yang lalu, dan kini
masyarakat Indonesia bisa menikmati proses demokrasi yang hidup di negeri ini.
Meski begitu masih banyak kekurangan dari proses demokrasi ini. Kekecewaan
masih bermunculan pada sistem yang berjalan, dan indikasi untuk munculnya rezim
baru pun dikhawatirkan karena pemerintah bisa dikatakan sudah stabil dan cukup
kuat, dan kini masyarakat Indonesia bisa menikmati proses demokrasi yang hidup
di negeri ini. Meski begitu masih banyak kekurangan dari proses demokrasi ini.
Kekecewaan masih bermunculan pada sistem yang berjalan, dan indikasi untuk
munculnya rezim baru pun dikhawatirkan karena pemerintah bisa dikatakan sudah
stabil dan cukup kuat.
Perubahan pun
terjadi di kalangan mahasiswa yang juga mengalami berbagai pergeseran, baik
dari segi pemikiran, pola gerakan hingga karakter dari individu mahasiswa pada
umumnya. Pergeseran ini tidak bisa dipungkiri dan dihindari begitu saja karena
faktor dampak eksternal begitu kuat mempengaruhi mahasiswa. Seperti keadaan
Indonesia yang semakin baik dirasakan oleh
sebagian besar mahasiswa, sehingga ada pandangan bahwa bergerak dan
turun ke masyarakat tidak lagi dibutuhkan, terutama gerakan turun ke jalan.
Peningkatan secara ekonomi mahasiswa kita yang membuat kepekaan akan
kegelisahaan masyarakat berkurang karena kemapanan secara ekonomi yang mereka
alami. Beban kuliah yang semakin berat dengan batas waktu yang semakin sedikit
dan paradigma bahwa mahasiswa akan mengisi industri membuat banyak mahasiswa
berpikir secara materialistis dalam memandang hidup.
Ini tentu menjadi
tantangan dalam gerakan mahasiswa, semakin lebarnya spektrum jenis karakter,
dan minat mahasiswa. Maka dituntut pula adanya diversifikasi dari gerakan
mahasiswa agar bisa menghidupkan dan mendinamisasi seluruh potensi kebaikan
pada setiap mahasiswa. Ini menjadi sangat penting untuk diperhatikan karena
dengan teraktifasinya semua potensi kebaikan ini, organisasi kemahasiswaan akan
menjadi tempat berlabuh semua mahasiswa dalam mengembangkan potensinya.
Sehingga, tidak
dapat dipungkiri bahwa organisasi kemahasiswaan peru memikirkan cara merangkul
dan mengajak semua mahasiswa dalam pengembangan dirinya untuk pengabdian
masyarakat. Perlu diyakini bahwa setiap mahasiswa bisa melakukan tindakan
pengabdian masyarakat dengan apapun potensinya, dan organisasi kemahasiswaan
harus mampu menjawab kebutuhan tersebut. Salah satu cara yang paling sederhana
adalah dengan diversifikasi gerakan mahasiswa, yakni dengan melakukan gerakan
yang lebih heterogen dan tidak monoton.
Berbagai usaha bisa dilakukan selama itu tujuannya untuk perbaikan bangsa.
Gerakan
ekstraparlementer berbasis politik nilai, dimana menjadi satu pola gerakan
mahasiswa yang lekat dengan kebijakan publik dan politik Indonesia. Dimana
mahasiswa berperan dalam mengkaji, menulis, mengkomunikasikan dan mengadvokasi
isu atau permasalahan yang menimpa bangsa Indonesia. Gerakan ini pun harus
mengalami revitalisasi yang cukup besar, karena ada perbedaan tantangan gerakan
mahasiswa dulu dan kini, yakni kini tidak hanya mahasiswa yang turun ke jalan,
buruh dan masyarakat pun bisa turun langsung ke jalan dan menyuarakan opini
mereka. Selain itu, kebebasan pers yang begitu lebar membuat gerakan mahasiswa
seringkali ketinggalan data dan sangat tergantung pada bagaimana media
menyebarluaskan aksi yang dilakukan.
Gerakan
pengembangan komunitas berbasis disiplin ilmu, Mengkombinasikan antara
Keprofesian yang didapat dikelas berupa ide, gagasan tertulis, dan produk
penelitian dengan semangat entrepreneur yang berbasi dari ilmu pengetahuan yang
didapat di bangku kuliah dan laboratorium atau dikenal dengan knowledge base economic dan di
kombinasikan pula dengan semangat pengabdian masyarakat. Kombinasi Keprofesian-entrepreneurship-pengabdian
masyarakat adalah sebuah pilihan laoin
dalam pola gerakan mahasiswa.
Gerakan dinamisasi
mahasiswa dengan seni budaya dan olahraga, bisa dikatakan hal ini adalah
gerakan yang bebas kepentingan dan bisa merangkul banyak mahasiswa dalam
bergerak dan menginspirasi masyarakat. Dengan seni, mahasiswa bisa berekspresi
dalam menyuarakan perasaannya tentang masyarakat dan menjadi satu hal menarik.
Dengan budaya, mahasiswa bisa menginspirasi masyarakat untuk lebih mencintai budaya
bangsa dan mengembangkan karakter Nusantara yang akan menguatkan daya saing
bangsa. Dan dengan olahraga mahasiswa bisa bersatu dalam rangka sportifitas.
Tentu gerakan
mahasiswa tidak akan terbatas pada tiga gerakan ini saja. Akan tetapi, tetap
dibutuhkan inovasi gerakan, agar semakin banyak mahasiswa yang tergerak untuk
menginspirasi masyarakat dan semakin besar dampak dari gerakan mahasiswa dalam
mengambil peran dan posisinya dalam pembangunan dan peningkatan daya saing
bangsa.
Catatan terakhir
dalam upaya untuk memperkuat gerakan mahasiswa adalah tentu dengan kaderisasi
dan transfer nilai dengan baik kepada penerus kemahasiswaan di masa yang akan
datang. Ini menjadi satu hal yang sangat penting, karena dibutuhkan adanya continous improvement dari gerakan
mahasiswa agar terus berkembang seiring keberjalanan waktu.
Salam Perubahan
Dede Usman
Salam Perubahan
Dede Usman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar