Didalam menduga
kebenaran suatu masalah, satu cara ilmu yang baku adalah melalui
beberapa sampel atau contoh yang sama. Sampel hasil Penelitian atau
Pengamatan akan dinyatakan sebagai bukti yang kuat, bila ada dua atau
tiga contoh yang sama diambil dari tempat berbeda dan pada waktu yang
berlainan.
Selama ini, para
ilmuwan umumnya kurang tertarik menengok pada kitab-kitab agama, karena
dianggap bukan buku ilmu. Anggapan ini didasarkan atas penilaian
terhadap lingkungan masyarakat agama yang dogmatis, sehinggga kitab
sucinya juga dinilai tidak rasional. Mungkin itu untuk sebagian agama,
anggapan tersebut tidak dapat dihindarkan, karena tidak mamilki sampel
pembanding. Tetapi kitab suci agama langit, punya sampel-sampel
pembanding yang lebih dari cukup untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan ilmu.