(... sebuah puisi dari seorang sahabat mahasiswa menjelang akhir perkuliahan)
Skripsi oh Skripsi...
Kau bagaikan rembulan yg terbit di siang hari.
Hdirmu membuat bingung dunia dan seisinya..
Pusing nyari referensi,nestapa memikirkan aplikasi..
Kau laksana duit gopean yg ada di pinggir jlan..
Ada tapi sring dibiarkan tergeletak bgitu saja..
Sring dibiarkan terkulai di tumpukan buku2 sampai berdebu,atau mngkin disimpan di sebuah folder yang telah terlupakan..
Kau ibarat cewek manja yang posesif..
Maunya diperhatiin terus, dibiarin dikit ngomel2,ditunda sejenak pasti bikin males buat ngerjain lg..
Klo mau ngerjain lagi, terasa beban yg sangat mendalam..
Kemalasan yang bagaikan grafitasi bumi..
Berat melangkah dan bingung memulai kembali..
Kau bagaikan BBM yg naik..
Membuat gelisah tapi nggak tau solusinya..
Sebuah Catatan di hari Sumpah Pemuda
“Kita sudah cukup lama menangis, janganlah menangis lagi, berdirilah di atas kedua kakimu, dan jadilah manusia………..
Punyailah keyakinan bahwa
saudara-saudara dilahirkan untuk berbuat mulia, wahai anak-anak muda.
Jangan sampai karena mendengar suara anak anjing menyalak saudara
menjadi takut, jangan. Jangan menjadi penakut sekalipun saudara
mendengan dentuman guntur di langit. Tetaplah berdiri tegak dan teruslah
berjuang. Nagaramu membutuhkan pahlawan-pahlawan sejati. Maka, jadilah
pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa. Berdirilah teguh laksana batu
karang yang kokoh. Kebenaran selalu menang……
Apa yang menyebabkan engkau
menangis, sahabatku ? Didalam dirimu semua bersemayam kekuatan.
Kumpulkahlah segenap daya kekuatan itu, maka dunia ini akan rebah
dibawah telapak kakimu…..
Bangunlah. Beranilah. Kuatlah. Pikul
semua tanggungjawab di atas pundakmu. Ketahuilah, wahai saudaraku,
engkau adalah pencipta nasibmu sendiri. Segala kekuatan dan dorongan
yang engkau butuhkan ada di dalam dirimu sendiri. Maka dari itu,
ciptakanlah hari depanmu” (Swami Vivekananda) .
Demokrasi dengan Gagasan
Indonesia
mengenal istilah demokrasi sejak negeri ini merdeka, Undang-undang
kita mengadopsi sistem demokrasi perwakilan. Setelahnya, berbagai
istilah demokrasi berubah; demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin,
demokrasi pancasila, hingga sekarang beken dengan istilah demokrasi
reformasi. Perubahan istilah ini seakan hanya menjadi label yang
mengiringi era atau orde kepemimpinan di negeri ini. Istilah Orde Lama,
Orde Baru dan Orde Reformasi sebenarnya tak lebih dari sekedar batasan
masa rezim yang berkuasa. Tidak merepresentasikan kedewasaan negeri ini
dalam berdemokrasi.
Kepemimpinan Muda
Kawan ! Mari kita buat legenda
Sejarah telah banyak menorehkan
sejarah emas pemuda dalam setiap momen perubahan bangsa bahkan dunia. Kepemimpinan
pemuda seringkali dikenal dgn semangat inovasi dan kolaborasi. Ciri pemuda baru
dan bersama. ini jd kekuatan
Pemuda jg dikenal sbg kelompok yg
bisa bergerak tanpa pamrih. Totalitas perjuangan pemuda ini sering ditakuti
oleh dictator. Dlm banyak cerita, pemuda ini bisa mjd sgt militan dlm
memperjuangkan aspirasi rakyat. Idealisme harus dan telah mendarah daging.
Kepemimpinan pemuda di dunia telah
terbukti. Lalu dimanakah peran kepemimpinan pemuda di negeri kita kedepan? Apakah
pemuda akan menjadi pahlawan di negerinya atau hanya akan menjadi penonton dari
golongan tua yg masih gemar berkuasa?
KISAH UANG DALAM DOMPET
Ceritanya tadi pagi saya membaca salah satu status teman di facebook, ternyata statusnya lumayan menarik juga seru, ini menceritakan tentang tokoh-tokoh pahlawan yang tertera pada uang. Ingin tau ceritanya?
Alkisah gambar Proklamator Soekarno-Hatta di lembaran uang pecahan
Rp.100.000,- sedang berbincang santai di suatu sore bersama tumpukan
lembaran uang lainnya dalam sebuah dompet kulit.
5 Ciri-Ciri Mahasiswa yang Super Hemat (guraun pagi... heeee)
Jadi
mahasiswa itu memang susah-susah gampang ya? Mau beli ini beli itu
harus pikir seribu kali. Secara belum bisa cari duit sendiri pastinya
uang saku masih dari ortu. Mau nggak mau ya harus menghemat pengeluaran
sehemat-hematnya dong. Nah, saking hematnya mahasiswa itu malah
akhirnya jadi pelit. Mau tau gimana ciri-cirinya baca di bawah ini
ya……….
Anak Muda Berpolitik, Penting kah ?
Perntanyaan ini seringkali ditanyakan oleh banyak anak muda di negeri ini,
“kenapa sih harus ikut pemilu/pilkada?”
“apa untungnya buat saya ngerti politik, emang pemimpin kita mikirin saya ?”
“Ah politik itu ujungnya pasti korupsi, males ah!”
Langganan:
Postingan (Atom)