Sulitnya
lapangan kerja pada masa sekarang tak dapat dielakkan untuk
bermunculannya para pengangguran. Tidak hannya orang biasa yang menjadi
korban, bahkan Sarjana dan Diploma pun ikut menjadi penambah angka
pengangguran di Indonesia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS)
2011 Sarjana di Indonesia paling banyak jadi pengangguran, yaitu lebih
kurang 1 Juta Sarjana Pengangguran di Indonesia. Sedangkan
pada tahun 2010 dari 8,32 juta orang pengangguran di Indonesia sampai
Agustus 2010, ternyata paling banyak didominasi para lulusan Sarjana dan
Diploma. Badan Pusat Statistik (BPS) menguraikan, jumlah lulusan
Sarjana dan Diploma yang menganggur masing-masing berjumlah 11,92% dan
12,78%. Sementara pengangguran lulusan hanya 3,81%.
Dengan
demikian tak tertutup kemungkinan angka tersebut akan terus bertambah
dari tahun ke tahun. Karena pertumbuhan penduduk dan jumlah lapangan
pekerjaan yang ada tak mencukupi. Sehingga pengiriman tenaga kerja ke
luar negeri (TKI) tak cukup membantu berkurangnya pengangguran di
Indonesia. Dan yang ironisnya, Sarjana dan Diploma yang dicetak sebagai
manusia yang terampil dan unggul malah terbuang sia-sia di tengah
kesulitannya lapangan pekerjaan. Lantas apakah yang akan Anda lakukan?
Apakah Anda akan terus berdemo, berteriak di sepanjang jalan untuk
menyalahkan pemerintah yang tidak memperhatikan rakyat. Sedangkan Anda
sendiri hanya bisa menyalahkan dan tak mau berbuat sesuatu yang bermanfaat yang bisa membantu diri sendiri dan orang lain.
Ketika Anda mau berfikir sejenak dengan sebuah kata mutiara: “hiduplah untuk membahagiakan orang lain, maka Tuhan pun akan membahagiakanmu”, apakah yang akan Anda lakukan?
Lapangan
kerja yang minim dicari oleh jutaan masyarakat Indonesia, mulai dari
lulusan SD, SMP, SMA, Sarjana dan Diploma bahkan orang yang tidak
memiliki predikat lulusan dari lembaga pendidikan yang jumlahnya begitu
banyak dari tahun ke tahun juga ikut bersaing untuk mendapatkan
pekerjaan. Sedangkan pertumbuhan prduksi dan lapangan kerja tidak
sebanding dengan hal tersebut. Sarjana dan Diploma yang dicetak untuk
menjadi manusia yang terampil dan unggul dalam pengetahuan, seharusnya
tidak ikut bersaing dalam mendapatkan lowongan pekerjaan dengan
kebanyakan orang-orang yang tidak memiliki predikat Sarjana ataupun
Diploma tersebut. Namun alangkah baiknya para Sarjana dan Diploma ikut
andil dalam mengurangi angka pengangguran yang ada di Indonesia.
Bagaimana
kalau seandainya Sarjana atau Diploma setelah lulusnya mampu
mendayagunakan kemampuan dan skill yang dimilikinya di tengah-tengah
masyarakat dengan menciptakan lapangan kerja atau usaha produktif.
Sehingga selain membantu dirinya sendiri dia juga dapat membantu orang
lain dan mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Coba
Anda bayangkan, dari 1 juta pengangguran tahun 2011, separuh saja dari
mereka mencoba membuka usaha dan menciptakan lapangan kerja dan mampu
merekrut minimal 2 atau 5 orang saja, berapa angka pengangguran yang
mampu dicoret dari data pengangguran yang ada di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar